Pengembangan diri guru merupakan langkah penting untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pendidik, terutama di era digitalisasi saat ini. Sekolah, termasuk Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Joresan, dengan moto “Merawat tradisi dan merespon modernisasi”, aktif dalam upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik. Salah satu upayanya adalah melalui workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan fokus materi pada penyusunan modul ajar dan penilaian Kurikulum Merdeka.
Workshop tersebut diadakan di Hotel Merah 2 Sarangan Magetan, Jawa Timur, pada 8-10 Februari 2024. Berbeda dari workshop sebelumnya, kali ini diselenggarakan di luar lingkungan madrasah untuk memberikan semangat baru kepada peserta, serta sebagai momen refreshing di Telaga Sarangan, Magetan. Acara tersebut dibuka oleh Pengawas Pembina Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo, Bapak Agus Damanuri, M.Pd., Selain membuka acara, beliau juga memberikan pembinaan kepada guru MTs Al-Islam Joresan.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Agus menekankan pentingnya pengembangan diri bagi pendidik melalui berbagai kegiatan seperti workshop, pelatihan, diklat, dan seminar, baik secara offline maupun online. Beliau juga menyoroti perlunya meningkatkan kapasitas diri dalam hal teknologi mengingat kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat.
Bapak Supriyanto, S.Pd, salah satu guru inti di Kabupaten Ponorogo, menjadi narasumber dan fasilitator dalam workshop ini. Materi yang disampaikan mencakup penyusunan modul ajar, modul P5P2RA, dan penilaian pada kurikulum merdeka. Antusiasme peserta terlihat dalam mengikuti workshop, yang diharapkan akan diikuti dengan tindak lanjut berupa pembinaan dan pelatihan yang serupa.
Diharapkan melalui kegiatan seperti workshop ini, seluruh guru MTs Al-Islam Joresan dapat terus mengembangkan diri sebagai pendidik yang profesional, serta berkontribusi dalam memajukan pendidikan nasional.
